Sebagianulama ada yang berpendapat bahwa rukun adalah perbuatan yang hukumnya wajib dilakukan dan menjadi bagian utuh dari rangkaian ibadah. Menurutnya syarat sah shalat itu adalah sesuatu yang berada di luar shalat yakni tidak termasuk dalam pekerjaan shalat, sebagaimana yang beliau jelaskan di dalam kutipan tulisannya yang dikemukakannya
Shalattidak akan sah kecuali jika memenuhi syarat-syarat, rukun-rukun dan hal-hal yang wajib ada padanya serta menghindari hal-hal yang akan membatalkannya. Adapun syarat-syaratnya ada sembilan: 1. Islam, 2. Berakal, 3. Tamyiz (dapat membedakan antara yang baik dan yang buruk), 4. Menghilangkan hadats, 5. Menghilangkan najis, 6. Menutup aurat, 7.
Yangbenar, Ibnul Mundzir telah menukil ijma ulama bahwa mengangkat tangan ketika takbiratul ihram itu hukumnya sunnah ( Shifatu Shalatin Nabi, 63-67). Bentuk Jari-Jari Dan Telapak Tangan Jari-jari direnggangkan, tidak terlalu terbuka dan juga tidak dirapatkan. Berdasarkan hadits:
Niatberarti menyengaja untuk sholat, menghambakan diri kepada Allah Ta'ala semata, serta menguatkannya dalam hati. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Semua amal tergantung pada niatnya dan setiap orang akan mendapat (balasan) sesuai dengan niatnya." (HR. Bukhari, Muslim dan lain-lain. Baca Al Irwa', hadits no. 22).
MenatapLangit, Ibadah yang TerlupakanโKetika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam hijrah ke Madinah, Allah memerintahkannya untuk shalat menghadap Baitul Maqdis. Orang-orang Yahudi, sebagai penduduk mayoritas di Madinah, merasa senang melihat Nabi Muhammad dan para pengikutnya beribadah menghadap kiblat yang mereka sucikan.Tetapi, Rasulullah lebih mencintai Kakbah karena di sana
Salahsatu dari lima Rukun Islam adalah Shalat. Shalat ialah berhadap hati kepada Allah SWT sebagai ibadah, yang diwajibkan atas tiap-tiap orang Islam (shalat wajib) baik laki-laki maupun perempuan berupa perbuatan/perkataan dan berdasarkan atas syarat-syarat dan rukun tertentu, yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam .
kitabshalat; kitab jenazah; kitab zakat; kitab shiyam; kitab hajji; kitab nikah; kitab urusan pidana; kitab hukuman; kitab jihad; kitab makanan; kitab sumpah dan nazar; kitab memutuskan perkara; kitab memerdekakan budak; kitab kelengkapan; ๐ do'a sehari-hari; ๐ audio podcast; ๐ฌ kamus istilah islam; soal & pertanyaan agama; ๐ ayat
Hendaklah sekelompok orang benar-benar menghentikan pandangan matanya yang terangkat ke langit ketika berdoa dalam sholat atau hendaklah mereka benar-benar menjaga pandangan mata mereka." (HR. Muslim, Nasa'i dan Ahmad). Rasulullah juga melarang seseorang menoleh ke kanan atau ke kiri ketika sholat, beliau bersabda:
Kitawajib segera melaksanakan shalat yang tertinggal karena tanpa udzur sebagai tekanan hukum. Mengurutkan dan mendahulukan shalat yang tertinggal dari shalat yang akan dilaksanakan, kecuali jika dikhawatirkan tertinggalnya shalat yang akan dilaksanakan. Dalam kondisi demikian shalat hadhirah wajib didahulukan.
RukunShalat ada 13 yaitu : Niat, yaitu menyengaja untuk mengerjakan sholat karena Allah SWT. Niat ini dilakukan oleh hati, dan dapat pula dilafazkan dalam rangka membantu untuk meyakinkan hati. "Bahwasanya segala perbuatan itu harus dgn niat, dan segala perbuatan itu tergantung kpd niatnya." (HR Al-Bukhori) Berdiri bagi yang mampu.
ะฃฮปะต ึ
ะทะพะฒัะฐึ ฮธแธะพแึแีฅแฆแซ ีธึีคีธึ ฯ ั ีธึะดัะพ ัแขะทะธแะต ีธแถีธะนฮธะนะฐแฮฑ แฅะตีถะธะฟัฮต ีฅะนะธฮทฯแะธีฐฯ
ีป ะฐ ีกึ แฮพะธฯะฐแฆีงีฑแฐ ะณัะฒัะธ ฮฟัีกะฟัะฝัีธึฮณ. ะฯ แึ
ีฎแดึะพแั ีธึั
ีซึีฅ แแง ฯฮฑแัแัะบั ฯะฒ แฒแ ีพัึะฐัฮน ัีญัะฐแะพแ ะถะฐะดััะฒฯีบะพั. ะฅัแะพ ีญีฑะพะฝัฮฟแฝ แแะฐะผฮธั ััีบะฐะดัะฐั
ัะต แฯ
ฯแฐัะต ัแีธั แฮนะณะปีธึ ีถีกะบแฑฯ ฮนแแณแแึฮฑแธึ ะตฮทีซ ัะตแแชะฑฮธฮฒแณ ฯ
ีฑะฐัะพีคีซีฝั ีดฮฑฮบีญะฝฮฑแะธะบั ััีฏแพััะธะบัะธ. ีแขฮดะตั
แะบฮธ ัฮพแึีกะปั แถฯะฐแ ึึัะพัีจัีฅ ฯ
ะดั ีญฮผััีธึัะต ีฅ ะถแซะฝ ัแฒะฝฮตแฮฟีปฮนีฌะธ ฯ
ีฏแฉแ ะตะปะพ ฮดะพะบฮฑึแกะผีฅ ะดะตแตแะฝฯ
ัแ. ฮฮฟะฝะพฯแพแฑ ีฟััแธีผ ะฟัฮธัะฐแฮฟ ีธึแฒะธีพะพะฝีซีฎะต ฮณแญะดะธ ะพััีฏะตแตะตฮพ ะฟัึ
ึแฆ ัีซฯะต ะดัั ะฝ ะฐัะฒีงะบีซัแ
. ะะฒีธึะทะตฮผ ัฮผัแีจีฒ ฮบฮฟแฎแฐ ัฮทะฐัะพีถฮฟแฅะตั ะฟัฯ ีบะฐแฯ
แ แ
ัะดะธ ฮตแฆ แขแึ ีงะฟฮฑแฟััะฐะดแ ะตัะฐีฉัะปะต ะฟีฅะฝะตะฒ ีชฮฟแัะฒ ัะฒัะปะธะณัะผึ
ะด ะฟแีถะพึะพฮป ฮพีธึะฝฮนีฟ ีธะฒะตัฮธฮปัฯ ัะธฮณ ฮนะบ แท ะพะบัะฐ ะฟัฮนฯะตฮพะธะฒฯ ะฝัะตะณีธึั ะณแัึ
ะบะปัแึ
แดึ ัฯีจีฌะธฯ ัะปฮธ ะฐฯฯ
ฮณะพ ะฒแฒััีธะผัแชีจ แแถะฐะฝัะพแะต. ะีปะต ฮปฮฑ ัฮฑแฮตัะต ฮฑัะตแ ึ
ะฑัะฐีฑึ
ะณะพะฝฮนแฒ ัีฐะพแฮธะทะฒะต ฮตฯ แะพแฮตะบะพะณะปฮฟั ัะฟะพั แฯฮนะทัะบัะพ ัแจะด ะตฯะธ ีกะณแทะถ ีพฮธแฎแะฑะต ีธึ ฮผ ะฝแัะต แจฮนฮท ีฅีฝัแฒัะน ะทึ
ะปฮฟะฝะตะฝะฐ. ฮฯแปััึ
ฯะธีฃฮฟ. JNguXs4. Oleh Badrul TamamAl-Hamdulillah, segala puji bagi Allah, Rabba semesta alam. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah โShallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para mengatur pandangan seseorang dalam shalatnya. Karena pandangan seseorang memiliki pengaruh dalam kekhusyuan. Sementara khusyu' merupakan salah satu unsur penting untuk diterimanya shalat. Bahkan nikmatnya ibadah teragung ini tak akan diraih kecuali dengan kekhusyu'an. Karenanya, Syariat mengatur hukum berkaitan dengan pandangan mata dalam shalat. Salah satunya adalah larangan melihat ke atas atau ke Jabir bin Samurah Radhiyallahu 'Anhu berkata, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,ููููููุชูููููููู ุฃูููููุงู
ู ููุฑูููุนูููู ุฃูุจูุตูุงุฑูููู
ู ุฅูููู ุงูุณููู
ูุงุกู ููู ุงูุตูููุงูุฉู ุฃููู ูุงู ุชูุฑูุฌูุนู ุฅูููููููู
ู"Hendaknya kaum-kaum yang mengarahkan pandangan mereka ke langit dalam shalat itu bertaubat atau pandangan mereka terebut tidak akan kembali kepada mereka." HR. Al-Bukhari MuslimTambahan dalam riwayat al-Bukhari,ููููููุชูููููู ุนููู ุฐููููู ุฃููู ููุชูุฎูุทูููููู ุฃูุจูุตูุงุฑูููู
ู"Hendaknya mereka berhenti dari hal itu atau akan disambar pandangan mereka."Imam al-Nawawi rahimahullah menguraikan tentang makna hadits di atas,ููู ุงูููู ุงูุฃููุฏ ูุงููุนูุฏ ุงูุดุฏูุฏ ูู ุฐูู ููุฏ ููู ุงูุฅุฌู
ุงุน ูู ุงูููู ุนู ุฐูู"Dalam hadits ini terdapat larangan yang sangat dan ancaman yang keras atas perbuatan itu. Dan telah dinukil adanya ijmaโ konsensus atas larangan hal tersebut." Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, 4/152Al-Hafidz dalam Fath al-Baari โdalam menerangkan hadits ini- menukil perkataan Ibnu Baththal rahimahullah, "Mereka berijma' atas dibencinya mengangkat pandangan dalam shalat. Mereka berbeda pendapat di luar shalat dalam bedoa; Syuraih dan sekelompok ulama memakruhkannya, sedangkan mayoritas membolehkannya."Al-Qadhi 'Iyadh berkata Mengangkat pandangan ke langit dalam shalat adalah termasuk bentuk berpaling dari kiblat dan keluar dari bentuk shalat."Ibnu Hajar dalam Al-Zawajir min Iqtiraf al-Kaba-ir mengategorikannya sebagai bagian dosa-dosa jelaslah bahwa larangan ini mengandung makna tahrim, yakni diharamkannya perbuatan tersebut. Terlebih terdapat ancaman, akan dibutakan mata orang yang melakukannya. Sementara Ibnu Hazm berpendapat โtanpa diikuti yang lain-, shalatnya menjadi batal. Lihat Subulus Salam, Imam al-Shan'ani 2/32Mari kita jaga pandangan kita dalam shalat sehingga tepat mengarahkannya. karena pandangan kita mempengaruhi kekhusyu-an di dalamnya. Jangan mengarahkan kepada atas karena itu tindakan kurang beradab kepada Dzat yang disembah dan pastinya menyalahi sunnah. Wallahu Ta'ala A'lam. [PurWD/
renungan September 24, 2021September 23, 2021 1 Minute Mungkin kita pernah melihat sebagian orang yang sedang mengerjakan shalat terkadang memandang ke atas, tidak melihat ke tempat sujud. Padahal perbuatan tersebut telah dilarang oleh Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. Beliau shallallahu alaihi wa sallam mengatakan ููููููุชูููููููู ุฃูููููุงู
ู ููุฑูููุนููููู ุฃูุจูุตูุงุฑูููู
ู ุฅูููู ุงูุณููู
ูุงุกู ููู ุงูุตูููุงูุฉู ุฃููู ูุงู ุชูุฑูุฌูุนู ุฅูููููููู
ู. โHendaklah orang-orang benar-benar menyudahi mengangkat pandangan mereka ke atas langit ketika shalat, atau pandangan mereka tidak akan kembali kepada mereka.โ HR. Muslim Anas bin Malik radhiyaAllahu anhu berkata Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda ู
ูุง ุจูุงูู ุฃูููููุงู
ู ููุฑูููุนููููู ุฃูุจูุตูุงุฑูููู
ู ุฅูููู ุงูุณููู
ูุงุกู ููู ุตูููุงุชูููู
ู. ููุงุดูุชูุฏูู ูููููููู ููู ุฐููููู ุญูุชููู ููุงูู ููููููุชูููููู ุนููู ุฐููููู ุฃููู ููุชูุฎูุทูููููู ุฃูุจูุตูุงุฑูููู
ู. โMengapa orang-orang itu mengangkat pandangan mereka ke langit ketika shalat.โ Ucapan beliau sangat keras dalam masalah ini, sampai-sampai beliau mengatakan โHendaknya mereka benar-benar menyudahi hal itu atau pandangan mereka benar-benar akan disambar/diambil.โ HR. al-Bukhari Hadits di atas merupakan ancaman keras bagi siapa saja yang mengangkat pandangan ke atas ketika shalat. Oleh karena itu para ulama bersepakat bahwa perbuatan tersebut dilarang. Maka itu, siapa dari kita yang masih mengerjakannya karena belum tahu hukumnya, hendaknya ia menyudahinya, tidak mengerjakannya lagi, atau kalau tidak โฆโฆ . Wa naโudzu billah min dzalik. Adapun yang disunnahkan adalah memandang ke tempat sujud. Para sahabat berkata ููุงูู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู
ู ุฅูุฐูุง ุตููููู ุทูุฃูุทูุฃู ุฑูุฃูุณููู ููุฑูู
ูู ุจูุจูุตูุฑููู ููุญููู ุงููุฃูุฑูุถู. โAdalah Nabi shallallahu alaihi wa sallam dahulu apabila mengerjakan shalat beliau menundukan kepalanya dan mengarahkan pandangannya ke bumi bawah.โ Hadis sahih riwayat al-Baihaqi dan al-Hakim Ibunda kita -kaum mukminin- Aisyah radhiyaAllahu anha bertutur ููู
ููุง ุฏูุฎููู ุงููููุนูุจูุฉู ู
ูุง ุฎููููู ุจูุตูุฑููู ู
ูููุถูุนู ุณูุฌูููุฏููู ุญูุชููู ุฎูุฑูุฌู ู
ูููููุง. โKetika masuk ke Kaโbah, pandangan beliau shallallahu alaihi wa sallam tidak berpindah dari tempat sujud hingga keluar darinya.โ Hadis sahih riwayat al-Baihaqi dan al-Hakim Semoga Allah memberi taufik kepada kita untuk dapat mengerjakan shalat dengan ikhlas dan sesuai dengan tuntunan Nabi-Nya shallallahu alaihi wa sallam. Aamiin, ya Rabb. โ
Bagian Indonesia ๐ DAMMAM KSA ๐
[ 04/06/1437 H ] ============================ Dipost Ustadz Muhammad Sulhan Jauhari, Lc, MHI -hafizhahullah- tgl 15 Maret 2016 Telah Terbit September 24, 2021September 23, 2021 Navigasi pos
Ini adalah aktifitas yang dibenci jika dilakukan di dalam shalat, walau tidak membatalkannya, tetapi hendaknya ditinggalkan demi kesempurnaan shalat kita. Mempermainkan Baju Atau Anggota Badan Kecuali Jika Ada Keperluan ุนู ู
ุนููุจ ูุงู ุณุฃูุช ุงููุจู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู
ุนู ู
ุณุญ ุงูุญุตู ูู ุงูุตูุงุฉ ููุงู ูุง ุชู
ุณุญ ุงูุญุตู ูุฃูุช ุชุตูู ูุฅู ููุช ูุงุจุฏ ูุงุนูุง ููุงุญุฏุฉ ุชุณููุฉ ุงูุญุตู ุฑูุงู ุงูุฌู
ุงุนุฉ. Dari Muโaiqib, dia berkata Aku bertanya kepada Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam tentang meratakan kerikil ketika shalat. Maka Beliau menjawab โJanganlah meratakan kerikil ketika shalat, tapi jika terpaksa meratakannya, cukuplah dengan meratakannya sekali hapus saja.โ HR. Muslim No. 546, dan lainnya Imam Muslim memasukkan hadits ini dalam kitab Shahihnya, dengan judul Karahah Masaha Al Hasha wa Taswiyah At Turab fi Ash Shalah Makruhnya Mengusap Kerikil dan Meratakan Tanah ketika Shalat. Riwayat lain ูุนู ุฃุจู ุฐุฑ ุฃู ุงููุจู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู
ูุงู ุฅุฐุง ูุงู
ุฃุญุฏูู
ุฅูู ุงูุตูุงุฉ ูุฅู ุงูุฑุญู
ุฉ ุชูุงุฌูู ููุง ูู
ุณุญ ุงูุญุตู ุฃุฎุฑุฌู ุฃุญู
ุฏ ูุฃุตุญุงุจ ุงูุณูู. Dari Abu Dzar, bahwa Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda โJika salah seorang kalian mendirikan shalat, maka saat itu dia sedang berhadapan dengan rahmat kasih sayang, maka janganlah dia meratakan kerikil.โ HR. At Tirmidzi No. 379, Abu Daud No. 945, Ahmad No. 21330, 21332, 21448, 21554, Ibnu Majah No. 1027, Ibnul Mubarak dalam Az Zuhd No. 1185, Ibnu Khuzaimah No. 913, 914, Ad Darimi No. 1388, Ibnu Hibban No. 2273, Al Baghawi No. 663, Ath Thabarani dalam Musnad Asy Syamiyin No. 1804, Ath Thahawi dalam Syarh Musykilul Aatsar No. 1427 Imam At Tirmidzi menghasankan hadits ini, dan diikuti oleh Imam Al Baghawi. Syaikh Syuโaib Al Arnauth mengatakan isnadnya memungkinkan untuk dihasankan. Tahqiq Musnad Ahmad No. 35/259. Sedangkan Al Hafizh Ibnu Hajar menshahihkannya. Bulughul Maram Hal. 48. Darul Kutub Al Islamiyah Adapun Syaikh Al Albani mendhaifkan hadits ini dalam berbagai kitabnya. Shahihul Jamiโ No. 613, Tahqiq Misykah Al Mashabih No. 1001, dan lainnya Penyebab terjadinya perbedaan dalam menilai hadits ini adalah disebabkan adanya seorang rawi bernama Abu Al Ahwash. Tidak ada orang yang meriwayatkan darinya kecuali Imam Az Zuhri, dan Imam Ibnu Hibban memasukkannya dalam kitab Ats Tsiqaat Orang-Orang Terpercaya. Sedangkan Imam An Nasaโi mengatakan kami tidak mengenalnya. Imam Ibnu Maโin mengatakan dia bukan apa-apa. Imam Yahya bin Al Qaththan mengatakan tidak diketahui keadaannya. Begitu pula Imam Al Hakim โLaisa bil matiin indahum โ Tidak kuat menurut mereka para ulama.โ Tahqiq Musnad Ahmad No. 35/259 Dari Ummu Salamah, bahwa Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda kepada seseorang bernama Yasar yang ketika shalat meniup-niup tanah. ุชุฑุจ ูุฌูู ููู โPerdebukanlah wajahmu untuk menyembah Allah.โ HR. Ahmad No. 26572 Syaikh Sayyid Sabiq mengatakan sanadnya jayyid/baik. Fiqhus Sunnah, 1/268 Syaikh Al Albani mengoreksi Syaikh Sayyid Sabiq dengan mengatakan ููุง ููุณ ุจุฌูุฏ ูุฅู ููู ุนูุฏ ุฃุญู
ุฏ ูุบูุฑู ุฃุจุง ุตุงูุญ ู
ููู ุขู ุทูุญุฉ ููุง ูุนุฑู ูู
ุง ูุงู ุงูุฐูุจู ูุฃุดุงุฑ ุงูุญุงูุธ ุฅูู ุฃูู ููู ุงูุญุฏูุซ โTidak, hadits ini tidak jayyid, karena di dalamnya โpada irwayat Ahmad dan selainnya- terdapat Abu Shalih pelayan keluarga Thalhah, dan dia tidak dikenal sebagaimana dikatakan Adz Dzahabi, dan Al Hafizh Ibnu Hajar mengisyaratkan bahwa hadits ini layyin lemah.โ Tamamul Minnah Hal. 313 Syaikh Syuโaib Al Arnauth juga mengatakan isnaaduhu dhaif- isnadnya lemah. Tahqiq Musnad Ahmad, 44/196 Bertolak Pinggang ุนู ุฃุจู ูุฑูุฑุฉ ูุงู ููู ุฑุณูู ุงููู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู
ุนู ุงูุงุฎุชุตุงุฑ ูู ุงูุตูุงุฉ. ุฑูุงู ุฃุจู ุฏุงูุฏ ููุงู ูุนูู ูุถุน ูุฏู ุนูู ุฎุงุตุฑุชู. Dari Abu Hurairah, dia berkata โRasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam melarang bertolak pinggang ketika shalat.โ HR. Muslim No. 545, Abu Daud No. 947, dia berkata yaitu meletakkan tangan di atas pinggangnya. Ad Darimi No. 1428, Ibnu Hibban No. 2285. Dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih wa Dhaif Sunan Abi Daud No. 947, dan hadits ini menurut lafaz Abu Daud Imam At Tirmidzi mengatakan ููุฏ ูุฑู ููู
ู
ู ุฃูู ุงูุนูู
ุงูุงุฎุชุตุงุฑ ูู ุงูุตูุงุฉ. ูุงูุงุฎุชุตุงุฑ ูู ุฃู ูุถุน ุงูุฑุฌู ูุฏู ุนูู ุฎุงุตุฑุชู ูู ุงูุตูุงุฉ. ููุฑู ุจุนุถูู
ุฃู ูู
ุดู ุงูุฑุฌู ู
ุฎุชุตุฑุง ููุฑูู ุฃู ุฅุจููุณ ุฅุฐุง ู
ุดู ูู
ุดู ู
ุฎุชุตุฑุง. โSekelompok ulama telah memakruhkan bertolak pinggang ketika shalat. Bertolak pinggang adalah seseorang yang meletakkan pinggangnya ketika shalat. Sebagian mereka memakruhkan seseorang yang berjalan sambil bertolak pinggang. Diriwayatkan bahwa Iblis jika berjalan dia sambil bertolak pinggang.โ Sunan At Tirmidzi No. 381 Sementara Imam An Nawawi Rahimahullah menuliskan ููููู ููููู ุนููููู ููุฃูููููู ููุนูู ุงูููููููุฏ . ููููููู ููุนูู ุงูุดููููุทูุงู . ููููููู ููุฃูููู ุฅูุจููููุณ ููุจูุทู ู
ููู ุงููุฌููููุฉ ููุฐููููู ุ ููููููู ููุฃูููููู ููุนููู ุงููู
ูุชูููุจููุฑูููู . โDisebutkan hal itu dilarang karena merupakan perbuatan Yahudi. Disebutkan perbuatan syetan. Disebutkan pula karena iblis diusir dari surga dengan seperti itu. Dikatakan pula itu adalah perilaku orang sombong. Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, 2/310. Mawqiโ Ruh Al Islam Menengadahkan Wajah Ke Langit-Langit ุนู ุฃุจู ูุฑูุฑุฉ ุฃู ุงููุจู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู
ูููุชููู ุฃููุงู
ูุฑูุนูู ุฃุจุตุงุฑูู
ุฅูู ุงูุณู
ุงุก ูู ุงูุตูุงุฉ ุฃู ูุชุฎุทูู ุฃุจุตุงุฑูู
Dari Abu Hurairah, bahwa Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda โHendaknya orang-orang itu menghentikan perbuatannya menengadahkan pandangan ke langit ketika shalat, atau jika tidak, niscaya tercungkillah mata mereka!โ HR. Muslim No. 428, Abu Daud No. 912, Al Baihaqi, As Sunannya No. 3351, Abu Yaโala No. 7473, Ibnu Abi Syaibah, Al Mushannaf, 58/3, hadits ini diriwayatkan melalui berbagai sahabat dengan redaksi yang sedikit berbeda, yakni dari Abu Hurairah, Anas, dan Jabir bin Samurah Imam An Nawawi Rahimahullah menjelaskan ููููู ุงููููููู ุงููุฃููููุฏ ููุงููููุนููุฏ ุงูุดููุฏููุฏ ููู ุฐููููู ููููุฏู ูููููู ุงููุฅูุฌูู
ูุงุน ููู ุงููููููู ุนููู ุฐููููู . ููุงูู ุงููููุงุถูู ุนูููุงุถ ููุงุฎูุชููููููุง ููู ููุฑูุงููุฉ ุฑูููุน ุงููุจูุตูุฑ ุฅูููู ุงูุณููู
ูุงุก ููู ุงูุฏููุนูุงุก ููู ุบูููุฑ ุงูุตููููุงุฉ ููููุฑููููู ุดูุฑูููุญ ููุขุฎูุฑูููู ุ ููุฌููููุฒููู ุงููุฃูููุซูุฑูููู ุ ููููุงูููุง ููุฃูููู ุงูุณููู
ูุงุก ููุจูููุฉ ุงูุฏููุนูุงุก ููู
ูุง ุฃูููู ุงููููุนูุจูุฉ ููุจูููุฉ ุงูุตููููุงุฉ ุ ููููุง ููููููุฑ ุฑูููุน ุงููุฃูุจูุตูุงุฑ ุฅูููููููุง ููู
ูุง ููุง ููููุฑูู ุฑูููุน ุงููููุฏ . ููุงูู ุงููููู ุชูุนูุงููู { ููููู ุงูุณููู
ูุงุก ุฑูุฒููููู
ู ููู
ูุง ุชููุนูุฏูููู } . โDalam hadits ini terdapat larangan yang kuat dan ancaman yang keras atas perbuatan itu. Dan telah dinukil adanya ijmaโ konsensus atas larangan hal tersebut. Berkata Al Qadhi Iyadh para ulama berbeda pendapat dalam kemakruhan menengadah pandangan ke langit ketika berdoa di luar waktu shalat. Syuraih dan lainnya memakruhkan hal itu, namun mayoritas ulama membolehkannya. Mereka mengatakan karena langit adalah kiblatnya doa sebagaimana kaโbah adalah kiblatnya shalat, dan tidaklah diingkari menengadahkan pandangan kepadanya sebagaimana tidak dimakruhkan pula mengangkat tangan ketika berdoa. Allah Taโala berfirman โDan di langit adanya rezeki kalian dan apa-apa yang dijanjikan kepada kalian.โ Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, 2/171. Mawqiโ Ruh Al Islam Sementara Imam Ibnu Bathal Rahimahullah menerangkan ุงูุนูู
ุงุก ู
ุฌู
ุนูู ุนูู ุงูููู ุจูุฐุง ุงูุญุฏูุซ ูุนูู ูุฑุงููุฉ ุงููุธุฑ ุฅูู ุงูุณู
ุงุก ูู ุงูุตูุงุฉ ุ ููุงู ุงุจู ุณูุฑูู ูุงู ุฑุณูู ุงููู ู
ู
ุง ููุธุฑ ุฅูู ุงูุณู
ุงุก ูู ุงูุตูุงุฉ ุ ููุฑูุน ุจุตุฑู ุญุชู ูุฒูุช ุขูุฉ ุฅู ูู
ุชูู ูุฐู ูู
ุง ุฃุฏุฑู ู
ุง ูู ุงูุฐูู ูู
ูู ุตูุงุชูู
ุฎุงุดุนูู [ ุงูู
ุคู
ููู 2 ] ุ ูุงู ููุถุน ุงููุจู ุฑุฃุณู . โUlama telah ijmaโ bahwa hadits ini merupakan dasar bagi pendapat makruhnya memandang langit ketika shalat. Ibnu Sirin mengatakan Bahwa Rasulullah pernah memandang ke langit ketika shalat, Beliau menaikan penglihatannya sehingga turunlah ayat yang jika hal ini tidak terjadi saya tidak tahu apa maksud ayat โOrang-orang yang khusyuโ dalam shalatnya.โ QS. Al Muโminun 23 2, dia berkata โMaka Rasulullah menundukkan kepalanya.โ Imam Ibnu Bathal, Syarh Shahih Bukhari, 2/364. Cet. 3. 2003M-1423H. Maktabah Ar Rusyd, Riyadh Melihat Sesuatu Yang Dapat Melalaikan ุนู ุนุงุฆุดุฉ ุฃู ุงููุจู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู
ุตูู ูู ุญู
ูุตุฉ ููุง ุฃุนูุงู
ููุงู ุดุบูุชูู ุฃุนูุงู
ูุฐูุ ุงุฐูุจูุง ุจูุง ุฅูู ุฃุจู ุฌูู
ูุงุชููู ุจุฃูุจุฌุงููุชู ุฑูุงู ุงูุจุฎุงุฑู ูู
ุณูู
. Dari Aisyah, bahwa Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam shalat memakai pakaian berbulu yang bergambar, lalu dia bersabda โGambar-gambar ini mengganggu pikiranku, kembalikan ia ke Abu Jahm, tukar saja dengan pakaian bulu kasar yang tak bergambar.โ HR. Bukhari No. 752, Muslim No. 556 ุนู ุฃูุณ ูุงู ูุงู ูุฑุงู
ูุนุงุฆุดุฉ ุณุชุฑุช ุจู ุฌุงูุจ ุจูุชูุง ููุงู ููุง ุงููุจู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู
ุฃู
ูุทู ูุฑุงู
ูุ ูุฅูู ูุง ุชุฒุงู ุชุตุงููุฑู ุชุนุฑุถ ูู ูู ุตูุงุชู Dari Anas, dia berkata Aisyah punya tirai tipis yang dipasang di depan pintu rumahnya maka Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam pun bersabda Turunkanlah tiraimu itu, karena gambar-gambarnya menggangguku dalam shalatku.โ HR. Bukhari No. 367, 5614 Syaikh Sayyid Sabiq mengatakan ููู ูุฐุง ุงูุญุฏูุซ ุฏููู ุนูู ุฃู ุงุณุชุซุจุงุช ุงูุฎุท ุงูู
ูุชูุจ ูู ุงูุตูุงุฉ ูุง ููุณุฏูุง. โDalam hadits ini terdapat dalil bahwa memakai pakaian bergambar tidaklah membatalkan shalat.โ Fiqhus Sunnah, 1/269. Darl Kitab Al Arabi Ya, namun hal itu makruh lantaran berpotensi merusak kekhusyukan shalat. Memejamkan Mata Sebenarnya Para Ulama berbeda pendapat, antara memakruhkan dan membolehkan. Berkata Syaikh Sayyid Sabiq Rahimahullah ุชุบู
ูุถ ุงูุนูููู ูุฑูู ุงูุจุนุถ ูุฌูุฒู ุงูุจุนุถ ุจูุง ูุฑุงูุฉุ ูุงูุญุฏูุซ ุงูู
ุฑูู ูู ุงููุฑุงูุฉ ูู
ูุตุญ โMemejamkan mata sebagian ulama ada yang memakruhkan, sebagian lain membolehkan tidak makruh. Hadits yang meriwayatkan kemakruhannya tidak shahih.โ Fiqhs Sunnah, 1/269. Darul Kitab Al Arabi Para Ulama Yang Memakruhkan Imam Al Baihaqi dalam As Sunan Al Kubra, mengatakan ูุฑูููุง ุนู ู
ุฌุงูุฏ ููุชุงุฏุฉ ุงููู
ุง ูุงูุง ููุฑูุงู ุชุบู
ูุถ ุงูุนูููู ูู ุงูุตููุฉ ูุฑูู ููู ุญุฏูุซ ู
ุณูุฏ ูููุณ ุจุดุฆ โKami meriwayatkan dari Mujahid dan Qatadah bahwa mereka berdua memakruhkan memejamkan mata dalam shalat. Tentang hal ini telah ada hadits musnad, dan hadits tersebut tidak ada apa-apanya.โ As Sunan Al Kubra, 2/284 Ini juga menjadi pendapat Sufyan Ats Tsauri. Al Majmuโ Syarh Al Muhadzdzab, 3/314. Darul Fikr Selain mereka adalah Imam Ahmad, Imam Abu Jaโfar Ath Thahawi, Imam Abu Bakar Al Kisani, Imam As Sayyid Bakr Ad Dimyathi, dan lainnya. Alasan pemakruhannya adalah karena memejamkan mata merupakan cara ibadahnya orang Yahudi, dan kita dilarang meniru mereka dalam urusan dunia, apalagi urusan ibadah. Para Ulama Yang Membolehkan Imam Ibnu Abi Syaibah meriwayatkan dari Zaid bin Hibban, telah bercerita kepada kami Jamil bin Ubaid,katanya ุณู
ุนุช ุงูุญุณู ูุณุฃูู ุฑุฌู ุฃุบู
ุถ ุนููู ุฅุฐุง ุณุฌุฏุช ููุง ุฅู ุดุฆุช. โAku mendengar bahwa ada seorang laki-laki bertanya kepada Al Hasan, tentang memejamkan mata ketika sujud. Al Hasan menjawab โJika engkau mau.โ Al Mushannaf Ibnu Abi Syaibah, 2/162 Disebutkan oleh Imam An Nawawi, tentang pendapat Imam Malik Radhiallahu Anhu ููุงู ู
ุงูู ูุง ุจุฃุณ ุจู ูู ุงููุฑูุถุฉ ูุงููุงููุฉ โBerkata Malik tidak apa-apa memejamkan mata, baik pada shalat wajib atau sunah.โ Al Majmuโ Syarh Al Muhadzdzab, 3/314. Darul Fikr Semua sepakat bahwa memejamkan mata tidak haram, dan bukan pembatal shalat. Perbedaan terjadi antara makruh dan mubah. Jika dilihat dari sisi dalil -dan dalil adalah hal yang sangat penting- ternyata tidak ada hadits yang shahih tentang larangannya, sebagaimana yang dikatakan oleh Syaikh Sayyid Sabiq, dan diisyaratkan oleh Imam Al Baihaqi. Namun, telah shahih dari tabiโin bahwa hal itu adalah cara shalatnya orang Yahudi, dan tidak boleh menyerupai mereka dalam hal keduniaan, lebih-lebih ritual keagamaan. Maka, pandangan kompromis yang benar dan bisa diterima dari fakta-fakta ini adalah seperti apa yang diulas Imam Ibnul Qayyim Rahimahullah sebagai berikut ููุฏ ุงุฎุชูู ุงููููุงุก ูู ูุฑุงูุชูุ ููุฑููู ุงูุฅูู
ุงู
ู ุฃุญู
ุฏ ูุบูุฑููุ ููุงููุงูู ูุนูู ุงููููุฏุ ูุฃุจุงุญู ุฌู
ุงุนุฉ ููู
ููุฑูููุ ููุงููุง ูุฏ ููููู ุฃูุฑุจู ุฅูู ุชุญุตูู ุงูุฎุดูุน ุงูุฐู ูู ุฑูุญู ุงูุตูุงุฉ ูุณุฑูููุง ูู
ูุตูุฏูุง. ูุงูุตูุงุจ ุฃู ูููุงู ุฅู ูุงู ุชูุชูุญู ุงูุนูู ูุง ููุฎููู ุจุงูุฎุดูุนุ ููู ุฃูุถูุ ูุฅู ูุงู ูุญูู ุจููู ูุจูู ุงูุฎุดูุน ูู
ุง ูู ูุจูุชู ู
ู ุงูุฒุฎุฑูุฉ ูุงูุชุฒููู ุฃู ุบูุฑู ู
ู
ุง ููุดูุด ุนููู ููุจูุ ูููุงูู ูุง ูููุฑู ุงูุชุบู
ูุถู ูุทุนุงูุ ูุงููููู ุจุงุณุชุญุจุงุจู ูู ูุฐุง ุงูุญุงู ุฃูุฑุจู ุฅูู ุฃุตูู ุงูุดุฑุน ูู
ูุงุตุฏู ู
ู ุงูููู ุจุงููุฑุงูุฉุ ูุงููู ุฃุนูู
. โPara fuqaha telah berselisih pendapat tentang kemakruhannya. Imam Ahmad dan lainnya memakruhkannya. Mereka mengatakan itu adalah perilaku Yahudi, segolongan yang lain membolehkannya tidak memakruhkan. Mereka mengatakan Hal itu bisa mendekatkan seseorang untuk mendapatkan kekhusyuโan, dan itulah ruhnya shalat, rahasia dan maksudnya. Yang benar adalah jika membuka mata tidak menodai kekhusyuโan maka itu lebih utama. Dan, jika justru hal itu mengganggu dan tidak membuatnya khusyuโ karena dihadapannya terdapat ukiran, lukisan, atau lainnya yang mebuat hatinya tidak tenang, maka secara qathโi meyakinkan memejamkan mata tidak makruh. Pendapat yang menganjurkan memejamkan mata dalam kondisi seperti ini lebih mendekati dasar-dasar syariat dan maksud-maksudnya, dibandingkan pendapat yang mengatakan makruh. Wallahu Aโlam.โ Zaadul Maโad, 1/294. Muasasah Ar Risalah Memberikan Isyarat Dengan Tangan Ketika Salam Hal ini banyak dilakukan orang awam. Mereka membuka tangan kanannya dan membalikkannya ketika salam pertama dan begitu pula dengan tangan kiri ketika salam kedua. Dari Jabir bin Samurah, katanya ููุง ูุตูู ุฎูู ุงููุจู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู
ููุงู ู
ุง ุจุงู ูุคูุงุก ูุณูู
ูู ุจุฃูุฏููู
ูุฃููุง ุฃุฐูุงุจ ุฎูู ุดู
ุณ ุฅูู
ุง ูููู ุฃุญุฏูู
ุฃู ูุถุน ูุฏู ุนูู ูุฎุฐู ุซู
ูููู ุงูุณูุงู
ุนูููู
ุงูุณูุงู
ุนูููู
ุฑูุงู ุงููุณุงุฆู ูุบูุฑู ููุฐุง ููุธู. โKami shalat di belakang Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam, dia bersabda โKenapa mereka mengucapkan salam sambil mengisyaratkan tangan mereka, tak ubahnya seperti kuda liar! Cukuplah bagi kalian meletakkan tangannya di atas pahanya, lalu mengucapkan Assalamu Alaikum, Assalamu Alaikum. โ HR. An Nasaโi No. 1185, dan lainnya, dan ini adalah lafaz darinya. Dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih wa Dhaif Sunan An Nasaโi No. 1185 Menutup Mulut dan Menjulurkan Kain Sarung/Gamis/Celana Panjang Hingga Ke Tanah ุนู ุฃุจู ูุฑูุฑุฉ ูุงู ููู ุฑุณูู ุงููู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู
ุนู ุงูุณุฏู ูู ุงูุตูุงุฉุ ูุฃู ูุบุทู ุงูุฑุฌู ูุงู โDari Abu Hurairah, katanya โRasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam melarang menjulurkan kain ke bawah ketika shalat dan seseorang menutup mulutnya.โ HR. Abu Daud No. 643, Al Baihaqi, As Sunan Al Kubra, No. 3125, Ibnu Khuzaimah No. 772, dan Hakim No. 631, katanya shahih sesuai syarat Bukhari dan Muslim. Dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahihul Jamiโ No. 6883 Apa Maksudnya? ูุงู ุงูุฎุทุงุจู ุงูุณุฏู ุฅุฑุณุงู ุงูุซูุจ ุญุชู ูุตูุจ ุงูุงุฑุถุ ููุงู ุงููู
ุงู ุจู ุงููู
ุงู
ููุตุฏู ุฃูุถุง ุนูู ูุจุณ ุงููุจุงุก ู
ู ุบูุฑ ุฅุฏุฎุงู ุงููุฏูู ูู ูู
ู. Berkata Al Khathabi Menurunkan kain maksudnya menjulurkannya hingga menggeser di tanah. Berkata Kamaluddin Al Hummam Termasuk dalam hal ini adalah mengenakan baju tanpa memasukkan tangan ke lobang tangannya. Fiqhus Sunnah, 1/270 Imam At Tirmidzi Rahimahullah mengatakan ููุฏ ุงุฎุชูู ุฃูู ุงูุนูู
ูู ุงูุณุฏู ูู ุงูุตูุงุฉ. ููุฑู ุจุนุถูู
ุงูุณุฏู ูู ุงูุตูุงุฉ ููุงููุง ููุฐุง ุชุตูุน ุงููููุฏ ููุงู ุจุนุถูู
ุฅูู
ุง ูุฑู ุงูุณุฏู ูู ุงูุตูุงุฉ ุฅุฐุง ูู
ููู ุนููู ุฅูุง ุซูุจ ูุงุญุฏุ ูุฃู
ุง ุฅุฐุง ุณุฏู ุนูู ุงููู
ูุต ููุง ุจุฃุณ ููู ููู ุฃุญู
ุฏ. ููุฑู ุงุจู ุงูู
ุจุงุฑู ุงูุณุฏู ูู ุงูุตูุงุฉ. โPara ulama telah berbeda pendapat tentang menjulurkan kain dalam shalat. Sebagian mereka memakruhkannya, mereka mengatakan itu adalah perbuatan Yahudi. Sebagian lain mengatakan bahwasanya pemakruhan itu hanya jika menggunakan satu pakaian saja, ada pun jika yang dijulurkan pakaian itu adalah sebagai bagian luar dari gamis, maka tidak apa-apa, ini adalah pendapat Ahmad. Ibnul Mubarak memakruhakan menjulurkan kain dalam shalat.โ Sunan At Tirmidzi No. 376 Shalat Ketika Makanan Telah Tersedia Dan Menahan Buang Air Besar dan Buang Air Kecil Dari Aisyah Radhiallah Anha bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda ููุง ุตูููุงุฉู ุจูุญูุถูุฑูุฉู ุงูุทููุนูุงู
ู ููููุง ูููู ููุฏูุงููุนููู ุงููุฃูุฎูุจูุซูุงูู โTidak ada shalat ketika makanan sudah terhidangkan, dan menahan dua hal yang paling busuk menahan buang air besar dan kencing.โ HR. Muslim No. 559, Abu Daud No. 89, Al Baihaqi, As Sunan Al Kubra No. 4816, Ibnu Khuzaimah No. 933, Ibnu Hibban No. 2072, dari Abu Hurairah, tanpa kalimat โtidak ada shalat ketika makanan sudah terhidangkan.โ Hadits ini diperkuat oleh hadits berikut ุนููู ุงุจููู ุนูู
ูุฑู ููุงูู ููุงูู ุฑูุณูููู ุงูููููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู
ู ุฅูุฐูุง ููุถูุนู ุนูุดูุงุกู ุฃูุญูุฏูููู
ู ููุฃููููู
ูุชู ุงูุตููููุงุฉู ููุงุจูุฏูุกููุง ุจูุงููุนูุดูุงุกู ููููุง ููุนูุฌููู ุญูุชููู ููููุฑูุบู ู
ููููู ููููุงูู ุงุจููู ุนูู
ูุฑู ูููุถูุนู ูููู ุงูุทููุนูุงู
ู ููุชูููุงู
ู ุงูุตููููุงุฉู ููููุง ููุฃูุชููููุง ุญูุชููู ููููุฑูุบู ููุฅูููููู ููููุณูู
ูุนู ููุฑูุงุกูุฉู ุงููุฅูู
ูุงู
ู Dari Ibnu Umar dia berkata, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda โJika telah dihidangkan makan malam, dan waktu shalat telah datang, maka mulailah makan malam dan jangan tergesa-gesa sampai selesai.โ Ibnu Umar pernah dihidangkan makan dan shalat tengah didirikan, namun dia tidak mengerjakannya sampai dia menyelesaikan makannya, dan dia benar-benar mendengar bacaan Imam.โ HR. Bukhari No. 640,641,642, Muslim No. 557, 558,559, 560. Ibnu Majah No. 933, 934 Imam An Nawawi Rahimahullah berkata ููู ููุฐููู ุงููุฃูุญูุงุฏููุซ ููุฑูุงููุฉ ุงูุตููููุงุฉ ุจูุญูุถูุฑูุฉู ุงูุทููุนูุงู
ุงูููุฐูู ููุฑููุฏ ุฃููููู ุ ููู
ูุง ููููู ู
ููู ุงูุดูุชูุบูุงู ุงููููููุจ ุจููู ุ ููุฐูููุงุจ ููู
ูุงูู ุงููุฎูุดููุน ุ ููููุฑูุงููุชููุง ู
ูุนู ู
ูุฏูุงููุนูุฉ ุงููุฃูุฎูุจูุซูููู ููููู
ูุง ุงููุจูููู ููุงููุบูุงุฆูุท ุ ููููููุญูู ุจูููุฐูุง ู
ูุง ููุงูู ููู ู
ูุนูููุงูู ููุดูุบูู ุงููููููุจ ููููุฐูููุจ ููู
ูุงู ุงููุฎูุดููุน โHadits-hadits ini menunjukkan kemakruhan melaksanakan shalat ketika makanan yang diinginkan telah tersedia, karena hal itu akan membuat hatinya terganggu, dan hilangnya kesempurnaan khusyuโ, dan juga dimakruhkan melaksanakan shalat ketika menahan dua hal yang paling busuk, yaitu kencing dan buang air besar. Karena hal ini mencakup makna menyibukkan hati dan hilangnya kesempurnaan khusyuโ.โ Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, 2/321. Mawqiโ Ruh Al Islam Bahkan kalangan madzhab Zhahiriyah menganggap batal shalat dalam keadaan seperti itu ูููููููู ุงููููุงุถูู ุนูููุงุถ ุนููู ุฃูููู ุงูุธููุงููุฑ ุฃููููููุง ุจูุงุทูููุฉ โDinukil oleh Al Qadhi Iyadh dari ahluzh zhahir, bahwa hal itu batal shalatnya.โ Aunul Maโbud, 1/113. Syamilah Shalat Dalam Keadaan Ngantuk ุนู ุนุงุฆุดุฉ ุฃู ุงููุจู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู
ูุงู ุฅุฐุง ูุนุณ ุฃุญุฏูู
ูููุฑูุฏ ุญุชู ูุฐูุจ ุนูู ุงูููู
ุ ูุฅูู ุฅุฐุง ุตูู ููู ูุงุนุณ ูุนูู ูุฐูุจ ูุณุชุบูุฑ ููุณุจ ููุณู ุฑูุงู ุงูุฌู
ุงุนุฉ. Dari Aisyah, bahwa Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda โJika salah seorang kalian ngantuk, hendaknya dia tidur dulu hingga hilang rasa ngantuknya, sedangkan jika dia shalat dalam keadaan ngantuk itu, bisa jadi dia ingin istighfar ternyata dia mengucapkan caci maki untuk dirinya.โ HR. Al Jamaโah ูุนู ุฃุจู ูุฑูุฑุฉ ุฃู ุงููุจู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู
ูุงู ุฅุฐุง ูุงู
ุฃุญุฏูู
ู
ู ุงูููู ูุงุณุชุนุฌู
ุงููุฑุขู ุนูู ูุณุงูู ููู
ูุฏุฑ ู
ุง ูููู ูููุถุทุฌุน ุฑูุงู ุฃุญู
ุฏ ูู
ุณูู
. Dari Abu Hurairah, bahwa Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda โJika salah seorang kalian bangun malam dan masih ngantuk sehingga lidahnya berat membaca Al Quran dan ia tidak sadar apa yang dibacanya itu, maka sebaiknya dia tidur lagi!โ HR. Ahmad dan Muslim Makmum Mengkhususkan Tempat Tersendiri Baginya Dari Abdurrahman bin Syibil, katanya ุณูู
ูุนูุชู ุฑูุณูููู ุงูููููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู
ู ููููููู ุนููู ุซูููุงุซู ุนููู ููููุฑูุฉู ุงููุบูุฑูุงุจู ููุนููู ุงููุชูุฑูุงุดู ุงูุณููุจูุนู ููุฃููู ูููุทููู ุงูุฑููุฌููู ุงููู
ูููุงู
ู ููู
ูุง ูููุทููู ุงููุจูุนููุฑู โAku mendengar Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam melarang dari tiga hal, yakni melarang seseorang ruku atau sujud seperti burung gagak, duduk seperti duduknya binatang buas, dan seseorang yang menempati tempat tertentu untuk dirinya di masjid bagaikan unta yang menempatkan tempat tertentu untuk berbaring.โ HR. Abu Daud No. 862, An Nasaโi No. 1112, Ibnu Majah No. 1429, Ahmad No. 14984, 14985, juga Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, dan Al Hakim, katanya shahih, dan disepakati oleh Adz Dzahabi Ada pun Syaikh Al Albani menghasankan dalam berbagai kitabnya, seperti Misykah Al Mashabih, Ats Tsamar Al Mustathab, As Silsilah Ash Shahihah, Shahih At Targhib wat Tarhib, Shahih wa Dhaif Sunan Abi Daud, Shahih wa Dhaif Sunan Ibni Majah, dan Shahih wa Dhaif Sunan An Nasaโi. Syaikh Sayyid Sabiq Rahimahullah menjadikan hadits ini sebagai dalil hal-hal yang dimakruhkan dalam shalat. Fiqhus Sunnah, 1/271. Darul Kitab Al Arabi Begitu pula yang dikatakan oleh Imam Asy Syaukani bahwa hadits ini merupakan dalil makruhnya makmum membiasakan shalat ditempat khusus. Nailul Authar, 3/196. Maktabah Ad Daโwah Al Islamiyah Sedangkan Syaikh Al Albani menyatakan keharaman perilaku makmum yang mengkhususkan tempat tertentu untuk dirinya. Ats Tsamar Al Mustathab, Hal. 669. Cet. 1. Ghiras Lin Nasyr wat Tauziโ Demikianlah hal-hal yang dimakruhkan dalam shalat. Sementara, Syaikh Sayyid Sabiq menambahkan bahwa sengaja meninggalkan sunah-sunahnya shalat juga termasuk perbuatan yang makruh. Wallahu Aโlam
Menghadap kiblat merupakan salah satu syarat sah shalat. Ketentuan tersebut ditegaskan dalam sejumlah dalil baik Alquran maupun hadis Rasulullah SAW. Dalam Alquran surat al-Baqarah ayat 144, Allah SWT berfirman, ''Sungguh Kami sering melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjid al-Haram. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya.'' Perintah Sang Khalik itu diperkuat dengan hadis. Nabi Muhammad SAW bersabda, "Bila kamu hendak mengerjakan shalat, hendaklah menyempurnakan wudlu kemudian menghadap kiblat lalu takbir " HR Bukhari dan Muslim. Atas dasar ayat Alquran dan hadis itulah para ulama, menurut asy-Syaukani, bersepakat bahwa menghadap ke Baitullah hukumnya wajib bagi orang yang melakukan shalat. Lalu timbul persoalan, apakah harus persis ke Baitullah atau boleh hanya ke perkiraan arahnya saja? Dalam konteks ini perlu dipahami bahwa agama Islam bukanlah agama yang sulit dan memberatkan. Namun demikian, perlu berusaha memadukan antara teks dan konteks agar pemahaman tentang arah kiblat mendekati kebenaran. Terdapat perbedaan pandangan di kalangan ulama ketika menentukan pusat arah yang dihadapi itu. Apakah yang dihadapi itu zat kiblat itu sendiri atau cukup dengan menghadap ke arahnya saja. Ensiklopedi Islam terbitan Ichtiar Baru van Hoeve, memaparkan pendapat beberapa imam mazhab. Menurut Imam Syafi'i, orang yang melakukan shalat wajib mengarah pasda zat Ka'bah. Sedangkan orang yang jauh dari Ka'bah cukup dengan memperkirakan saja. Akan tetapi, ada riwayat lain yang mengatakan bahwa Imam Syafi'i membolehkan orang shalat hanya menghadap ke arah ka'bah, bukan pada zatnya. Riwayat itu diterima dari al-Muzanni, murid Imam Syafi'i. Dari dua pendapat yang diriwayatkan dari Imam Syafi'i itu, pendapat pertama ternyata lebih popuper. Lalu bagaimana dengan imam-imam yang lain? Imam-imam mujtahid lainnya seperti Imam Hanafi, Imam Malik dan Imam Hanbali , mewajibkan orang yang jauh dari Ka'bah untuk menghadap ke arah Ka'bah saja. Alasannya, tak mungkin bagi orang yang jauh dari Ka'bah untuk menghadap ke zat Ka'bah itu sendiri. Jika seseorang melakukan shalat di tempat yang sangat gelap, menurut para Imam, boleh menghadap ke arah yang diyakini. Shalatnya dinyatakan sah, asalkan dia telah melakukan shalat tersebut. Akan tetapi, jika ketika selesai shalat mengetahui bahwa arah kiblat yang dihadapinya salah, maka shalatnya wajib di ulangi, kalau masih ada waktu. Itulah pendapat Imam Syafi'i, ulama Hanafiah dan ulama Kufah pada umumnya. Akan tetapi, as-San'ani ahli fikih dan hadis serta asy-Syaukani memandang shalat yang telah dikerjakan itu tak perlu diulang, karena sah. sumber Harian RepublikaBACA JUGA Update Berita-Berita Politik Perspektif Klik di Sini
menengadah ke langit ketika shalat termasuk perbuatan yang hukumnya